• Tungku Pengecoran

Berita

Berita

Cara memproduksi cawan lebur grafit

圆圆-处理下表面气泡13

wadah grafitmerupakan produk khusus yang berperan penting dalam proses pemurnian emas, perak, tembaga dan logam mulia lainnya. Meskipun banyak orang mungkin tidak mengetahuinya, produksi cawan lebur grafit melibatkan beberapa tahap yang rumit untuk memastikan kualitas unggul dan kekuatan mekanik dari produk akhir. Pada artikel ini, kita akan mempelajari detail setiap tahap yang terlibat dalam proses pembuatan wadah grafit.

Tahap awal pembuatan cawan lebur grafit melibatkan proses pengeringan. Setelah wadah dan bagian liontin pendukungnya terbentuk, diperiksa sesuai standar produk setengah jadi. Pemeriksaan ini memastikan bahwa hanya individu yang memenuhi syarat yang maju ke tahap berikutnya. Setelah disortir, dilakukan proses glazing, dimana permukaan wadah dilapisi dengan glasir. Lapisan glasir ini memiliki beberapa tujuan, termasuk meningkatkan kepadatan dan kekuatan mekanik wadah, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas keseluruhannya.

Tahap pembakaran adalah bagian penting dari proses manufaktur. Ini melibatkan pemaparan wadah grafit pada suhu tinggi di dalam tungku pembakaran, sehingga memperkuat struktur wadah tersebut. Proses ini sangat penting untuk memastikan ketahanan dan keandalan wadah selama proses pemurnian. Prinsip pembakaran dapat dibagi menjadi empat tahap berbeda untuk lebih memahami perubahan yang terjadi pada struktur wadah selama proses ini.

Tahap pertama adalah tahap pemanasan awal dan pembakaran, dan suhu di dalam tanur dipertahankan pada sekitar 100 hingga 300°C. Pada tahap ini, sisa kelembapan dalam wadah dihilangkan secara bertahap. Buka jendela atap kiln dan perlambat laju pemanasan untuk mencegah perubahan suhu secara tiba-tiba. Pengendalian suhu sangat penting pada tahap ini, karena sisa uap air yang terlalu banyak dapat menyebabkan wadah retak atau bahkan meledak.

Tahap kedua adalah tahap pembakaran suhu rendah, dengan suhu 400 hingga 600°C. Saat tungku terus memanas, air yang terikat di dalam wadah mulai terurai dan menguap. Komponen utama A12O3 dan SiO2 yang sebelumnya terikat pada tanah liat, mulai berada dalam keadaan bebas. Namun perlu diperhatikan bahwa lapisan glasir pada permukaan wadah belum meleleh. Untuk mencegah terjadinya kejutan, laju pemanasan harus tetap lambat dan stabil. Pemanasan yang cepat dan tidak merata dapat menyebabkan wadah retak atau roboh, sehingga merusak integritasnya.

Memasuki tahap ketiga, tahap pembakaran suhu sedang biasanya terjadi antara 700 hingga 900°C. Pada tahap ini, Al2O3 amorf dalam tanah liat sebagian diubah menjadi kristal Al2O3 tipe Y. Transformasi ini semakin meningkatkan integritas struktural wadah. Sangat penting untuk menjaga kontrol suhu yang tepat selama periode ini untuk menghindari hasil yang tidak diinginkan.

Tahap terakhir adalah tahap pembakaran suhu tinggi, dengan suhu di atas 1000°C. Pada titik ini, lapisan glasir akhirnya meleleh, memastikan permukaan wadahnya halus dan tertutup rapat. Temperatur yang lebih tinggi juga berkontribusi terhadap peningkatan kekuatan mekanik dan daya tahan wadah secara keseluruhan.

Secara keseluruhan, proses produksi cawan lebur grafit melibatkan beberapa tahapan yang cermat. Mulai dari mengeringkan dan memeriksa produk setengah jadi hingga pembuatan kaca dan pembakaran, setiap langkah sangat penting untuk memastikan kualitas dan keandalan wadah grafit akhir. Mematuhi tindakan pengendalian suhu dan mempertahankan tingkat pemanasan yang tepat sangat penting untuk mencegah potensi cacat atau kecelakaan. Hasil akhirnya adalah wadah grafit berkualitas tinggi yang tahan terhadap proses pemurnian logam mulia yang ketat.


Waktu posting: 29 November 2023