Kami membantu dunia tumbuh sejak 1983

Cara membuat cawan lebur grafit

圆圆-处理下表面气泡13

Wadah grafitadalah produk khusus yang berperan penting dalam proses pemurnian emas, perak, tembaga, dan logam mulia lainnya. Meskipun banyak orang mungkin belum familiar, produksi cawan lebur grafit melibatkan beberapa tahapan kompleks untuk memastikan kualitas dan kekuatan mekanis produk akhir yang unggul. Dalam artikel ini, kami akan membahas detail setiap tahapan yang terlibat dalam proses pembuatan cawan lebur grafit.

Tahap awal produksi krus grafit meliputi proses pengeringan. Setelah krus dan bagian-bagian penyangganya terbentuk, krus diperiksa sesuai standar produk setengah jadi. Pemeriksaan ini memastikan hanya individu yang memenuhi syarat yang lolos ke tahap selanjutnya. Setelah disortir, krus menjalani proses pelapisan, di mana permukaan krus dilapisi dengan glasir. Lapisan glasir ini memiliki beberapa tujuan, termasuk meningkatkan kepadatan dan kekuatan mekanis krus, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas keseluruhannya.

Tahap pembakaran merupakan bagian krusial dari proses manufaktur. Tahap ini melibatkan pemaparan krusibel grafit ke suhu tinggi dalam tanur, sehingga memperkuat struktur krusibel. Proses ini krusial untuk memastikan ketahanan dan keandalan krusibel selama proses pemurnian. Prinsip pembakaran dapat dibagi menjadi empat tahap berbeda untuk lebih memahami perubahan yang terjadi pada struktur krusibel selama proses ini.

Tahap pertama adalah tahap pemanasan awal dan pembakaran, dan suhu di dalam tanur dijaga sekitar 100 hingga 300°C. Pada tahap ini, sisa uap air di dalam wadah peleburan dihilangkan secara bertahap. Buka jendela atap tanur peleburan dan kurangi laju pemanasan untuk mencegah fluktuasi suhu yang tiba-tiba. Pengendalian suhu sangat penting pada tahap ini, karena sisa uap air yang terlalu banyak dapat menyebabkan wadah peleburan retak atau bahkan meledak.

Tahap kedua adalah tahap pembakaran suhu rendah, dengan suhu 400 hingga 600°C. Seiring tanur terus memanas, air yang terikat di dalam krus mulai terurai dan menguap. Komponen utama A12O3 dan SiO2, yang sebelumnya terikat pada lempung, mulai berada dalam keadaan bebas. Namun, perlu dicatat bahwa lapisan glasir pada permukaan krus belum mencair. Untuk mencegah kejutan, laju pemanasan harus tetap lambat dan stabil. Pemanasan yang cepat dan tidak merata dapat menyebabkan krus retak atau runtuh, sehingga mengurangi keutuhannya.

Memasuki tahap ketiga, tahap pembakaran suhu sedang biasanya berlangsung antara 700 dan 900°C. Pada tahap ini, Al2O3 amorf dalam lempung sebagian bertransformasi menjadi kristal Al2O3 tipe-Y. Transformasi ini semakin meningkatkan integritas struktural krus. Sangat penting untuk menjaga kontrol suhu yang tepat selama periode ini guna menghindari hasil yang tidak diinginkan.

Tahap terakhir adalah tahap pembakaran suhu tinggi, dengan suhu di atas 1000°C. Pada tahap ini, lapisan glasir akhirnya meleleh, memastikan permukaan wadah peleburan halus dan tertutup rapat. Suhu yang lebih tinggi juga berkontribusi pada peningkatan kekuatan mekanis dan daya tahan wadah peleburan secara keseluruhan.

Secara keseluruhan, proses produksi cawan grafit melibatkan beberapa tahapan yang sangat teliti. Mulai dari pengeringan dan pemeriksaan produk setengah jadi hingga pelapisan dan pembakaran, setiap langkah sangat penting untuk memastikan kualitas dan keandalan cawan grafit akhir. Mematuhi langkah-langkah pengendalian suhu dan mempertahankan laju pemanasan yang tepat sangat penting untuk mencegah potensi cacat atau kecelakaan. Hasil akhirnya adalah cawan grafit berkualitas tinggi yang dapat bertahan dalam proses pemurnian logam mulia yang ketat.


Waktu posting: 29-Nov-2023